Gelar Penggalian Sejarah, KKN PAR STIT NU AL-Farabi Wujudkan Hari jadi desa Cibanten.

STITNUALFARABI.AC.ID | Desa Cibanten, Senin 4 September 2023 – Suatu peristiwa bersejarah terjadi di Desa Cibanten, Pangandaran, ketika KKNPAR Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Farabi Pangandaran mengadakan kegiatan penggalian sejarah yang mengungkapkan kisah Eyang Naga Bali dan Eyang Jaya Sangara.

Kegiatan ini menarik perhatian tokoh-tokoh besar, baik dari Desa Cibanten maupun Pangandaran, yang menjadi narasumber dalam acara tersebut. Mereka hadir untuk bersama-sama mengungkapkan filosofi dan sejarah yang tersembunyi selama bertahun-tahun.

Eyang Naga Bali dan Eyang Jaya Sangara, dua ulama besar yang mempelopori pembentukan Desa Cibanten, menjadi pusat perhatian. Ekskavasi dan penelitian yang teliti membawa kita lebih dekat ke dalam kehidupan mereka dan pengaruh mereka terhadap perkembangan desa ini.

Hasil penelitian yang mengejutkan adalah penentuan tanggal lahir Desa Cibanten, yang ternyata adalah tanggal 21 bulan 2 tahun 1921, yang jatuh pada hari Senin. Temuan ini mengungkapkan asal-usul yang kuat dan bersejarah dari Desa Cibanten.

Kegiatan ini dihadiri oleh para tokoh besar, termasuk budayawan, sejarawan, dan pemuka agama, yang memberikan wawasan yang berharga tentang makna mendalam dari temuan ini. Mereka semua sepakat bahwa Desa Cibanten memiliki warisan yang kaya dan filosofi yang mendalam.

Penggalian sejarah ini adalah langkah awal untuk menjaga dan memahami akar budaya Desa Cibanten. Ini juga menjadi momen bersejarah dalam mempersatukan masyarakat dan tokoh-tokoh besar untuk memelihara warisan berharga ini.

Desa Cibanten telah mengungkapkan rahasia sejarahnya dengan bangga, dan kita semua berharap bahwa temuan ini akan menginspirasi generasi mendatang untuk menjaga dan menghargai akar budaya yang kaya ini.

Setelah penggalian sejarah yang mendalam di Desa Cibanten, KKN PAR Desa Cibanten mengeksplor lebih dalam tentang dua ulama besar yang memainkan peran penting dalam sejarah desa ini. Mengungkap nama asli Eyang Naga Bali dan Eyang Jaya Sangara, kita menemukan kisah menakjubkan tentang perjuangan dan pengabdian mereka dalam memperkuat warisan agama dan kebudayaan di wilayah ini.

Eyang Naga Bali, yang nama aslinya adalah Syekh Muslim al Kahfi, adalah seorang ulama terkemuka yang menjadi pionir dalam penyebaran agama Islam di wilayah ini. Namun, jasa beliau tak hanya sebatas dalam ranah keagamaan. Eyang Naga Bali juga dikenal dalam bidang pembangunan, membantu masyarakat Desa Cibanten membangun fondasi yang kuat untuk masa depan yang lebih baik.

Sementara itu, Eyang Jaya Sangara, yang nama aslinya adalah Syekh Nuruh Abduh, adalah seorang ulama yang memainkan peran kunci dalam penamaan Desa Ci Banten. Beliau dikenal sebagai salah satu pemuka agama yang bijaksana dan memahami kearifan lokal. Keputusan penamaan Desa Ci Banten oleh Eyang Jaya Sangara menunjukkan kedalaman pemahamannya tentang budaya dan sejarah Desa Cibanten.

Kedua ulama besar ini telah membangun fondasi yang kokoh untuk perkembangan Desa Cibanten. Mereka tidak hanya memperjuangkan agama Islam, tetapi juga menghormati dan memahami nilai-nilai budaya yang ada di desa ini.

Temuan nama asli Eyang Naga Bali dan Eyang Jaya Sangara menjadi salah satu bab baru dalam sejarah Desa Cibanten. Ini juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk lebih mendalami peninggalan mereka dan menghargai kontribusi luar biasa yang telah mereka berikan.

Desa Cibanten terus menggali dan merayakan warisan agama dan kebudayaan yang kaya. Temuan ini akan menjadi sumber inspirasi bagi generasi mendatang untuk menjaga, memelihara, dan menghormati nilai-nilai yang telah ditanamkan oleh Eyang Naga Bali dan Eyang Jaya Sangara.

Ketua pelaksana simposium dan diskusi panel Yudi Saputra menuturkan ” bahwa kegiatan simposium dan diskusi panel itu adalah untuk menggali sejarah filosofi penamaan dan penentuan hari jadi desa cibanten,diharapkan dengan kegiatan tersebut bisa memberikan manfaat bagi pemerintah desa cibanten untuk merawat dan menjaga situs situs keramat yang melatar belakangi adanya desa cibanten”

Hal ini di sambut baik oleh bapak Dr.Erik Krisna Yudha S.S.,M.Si selaku ketua Lembaga adat Kabupaten Pangandaran,beliau mengapresiasi dan mendukung penuh atas pelaksanaannya acara tersebut ” Menjaga dan melestarikan sejarah adalah kewajiban bagi masyarakat desa Cibanten terutama bagi generasi generasi yang nantinya melanjutkan kepemimpinan desa Cibanten sehingga kedepan masyarakat dan pemerintah Desa Cibanten mampu meningkatkan tata peradaban desa cibanten melalui penggalian dan perawatan sejarah ini” Pungkasnya.***

Penulis : Abdullah Sajidin

More
articles